Siapa sangka jika kista bisa dialami oleh ibu hamil. Kemunculan kista saat hamil tentu dapat membuat ibu hamil khawatir, terlebih jika ini merupakan kehamilan pertama. Meski demikian, Bunda tidak perlu khawatir karena kista saat hamil bisa diatasi dengan beberapa metode pengobatan.
Kista mungkin saja muncul saat hamil dan yang paling sering ditemukan adalah kista ovarium. Umumnya, kista telah terbentuk sebelum pembuahan terjadi dengan ukuran yang beragam. Tetapi, kista sering kali baru diketahui ketika ibu hamil melakukan pemeriksaan USG.
Kista yang muncul pada awal masa kehamilan biasanya akan menyusut pada minggu ke -14 dan akan menghilang pada minggu ke-16 masa kehamilan.
Gejala Kista saat Hamil
Jika kista muncul pada salah satu bagian indung telur (ovarium), gejala yang timbul tidak khas, bahkan terkadang tidak menimbulkan gejala. Namun, bila kista semakin membesar, akan muncul beberapa gejala, seperti:a. Siklus menstruasi tidak teratur
b. Sakit perut bagian bawah
c. Mudah merasa kenyang
d. Perut kembung
e. Sering buang air kecil
f. Perdarahan vagina
g. Mual dan muntah
h. Nyeri ketika berhubungan seksual
Gejala-gejala tersebut bisa sangat mirip dengan gejala kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan. Oleh sebab itu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika Bunda merasa ada perubahan yang tidak wajar selama kehamilan.
Pengaruh Kista Terhadap Kehamilan
Setelah diketahui adanya kista di ovarium ibu hamil, biasanya dokter akan memantau perkembangan kista tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya. Ini karena kista saat hamil belum tentu menyebabkan masalah selama kehamilan.Jika ukuran kista kecil dan tidak berbahaya, dokter hanya akan mengajurkan ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan rutin dan USG ke dokter kandungan. Hal ini dilakukan untuk memantau apakah kista sudah mengecil, hilang seluruhnya, atau justru membesar.
Selain mengecil kemudian menghilang dengan sendiri, kista ovarium juga dapat hilang karena pecah. Biasanya, pecahnya kista berukuran kecil tidak akan menunjukkan gejala apapun. Namun, jika kista yang pecah berukuran besar, lebih dari 5 cm, ibu hamil mungkin akan merasakan nyeri yang cukup parah.
Penanganan Kista saat Hamil
Umumnya, kista tidak akan mempengaruhi kondisi kehamilan maupun janin. Meski begitu, Bunda disarankan untuk tetap memeriksakan diri ke dokter kandungan bila memiliki kista saat hamil. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab, ukuran, usia Bunda, serta penampakan kista pada pemeriksaan USG.Penanganan kista saat hamil terbagi menjai 2 metode, di antaranya:
1. Pemantuan Rutin
Pemantauan rutin biasanya dilakukan jika kista yang muncul tidak disertai dengan gejala. Kista ini tidak membutuhkan pemantauan khusus dan dapat menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Untuk memastikannya, Bunda bisa menjalani pemeriksaan USG secara rutin ke dokter kandungan.2. Prosedur Operasi
Jika ukuran kista cukup besar dan berisiko menghalangi jalan lahir ketika persalinan, dokter kandungan dapat melakukan tindakan operasi untuk mengangkat kista. Namun, operasi pengangkatan kista sebaiknya dilakukan ketika usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua kehamilan.Meski demikian, operasi pengangkatan kista perlu dilakukan dengan hati-hati karena berisiko mengganggu kehamilan dan janin. Kista yang muncul saat hamil cenderung jinak dan akan menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan. Namun, Bunda disarankan untuk tetap melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan untuk memantau pertumbuhan kista, terlebih jika kista menimbulkan keluhan tertentu.